Sabtu, 07 Juli 2018

Organ Tubuh


Poker Terpercaya - Jika kita merasakan stres berat maka ada satu nasehat yang paling sering terdengar dari mulut orang sekitar ialah “Tenang dan coba tarik napas dulu”. Meski kadang mendengarnya saja bisa bikin hati makin panas tapi itu ampuh untuk membuat kita lebih rileks. 

Saat kita bernapas, diafragma kita akan mengencang dan bergerak ke bawah untuk memberi ruang bagi paru-paru agar bisa berkembang terisi penuh dengan oksigen. Kemudian diafragma akan kembali rileks dan bergerak ke atas menuju rongga dada saat kita membuang napas. 




Poker Online - Rata-rata laju pernapasan manusia dewasa yang sehat dalam keadaan santai adalah 12-20 kali napas per menit. Tapi ketika kita berada dalam situasi stres maka diafragma justru merata sehingga kita mulai bernapas dengan cepat dan dangkal. Pernapasan dangkal menyebabkan paru-paru tidak mendapatkan porsi yang maksimal dari udara beroksigen. 

Akibatnya kita menjadi sesak napas. Reaksi panik dan ketidaknyamanan karena tidak bisa bernapas normal kemudian membuat tingkat stres, tekanan darah, dan kecemasan Anda makin menjadi-jadi. Ada banyak penelitian yang menunjukkan manfaat kesehatan dari teknik pernapasan dalam yang tepat. 

Orang yang memiliki asma, tekanan darah tinggi, gangguan kecemasan, depresi, insomnia, dan sakit kronis dilaporkan mengalami perbaikan kondisi setelah belajar bernapas dengan benar. Oksigen yang masuk menggantikan karbon dioksida yang keluar saat kita bernapas dalam-dalam membawa segudang manfaat bagi sistem tubuh. 

Mengendalikan pernapasan bisa memperlambat detak jantung dan menurunkan atau menstabilkan tekanan darah. Hal ini telah dikaitkan dengan tingkat stres yang lebih rendah. Tapi ternyata kunci di balik keampuhan teknik pernapasan dalam untuk mengatasi stres baik fisik maupun mental itu bukan semata sepenuhnya bisa dari asupan oksigen yang didapat oleh paru-paru.

Melainkan juga dari sebuah jalur saraf di otak yang mengendalikan sistem pernapasan Anda. Tim peneliti gabungan dari Stanfod University School of Medici dan University of California menemukan bahwa sistem pernapasan manusia dipengaruhi oleh sirkuit saraf di otak yang disebut kompleks pre-Bötzinger ini terletak di bagian dasar batang otak yang disebut dengan pons. 

Mereka menemukan sekelompok neuron di kompleks pre-Bötzinger yang bertugas mengirim sinyal ke suatu wilayah di pons yang mengatur kewaspadaan, perhatian dan stres. Area saraf ini jugalah yang memengaruhi emosi kita saat mendesah, menguap, terengah-engah, tertidur, tertawa, dan terisak-isak. 

Para peneliti menyimpulkan bahwa area ini memantau pola pernapasan kita. Kemudian melaporkan temuan mereka ke struktur lain di batang otak memengaruhi emosi. Dengan mengendalikan pernapasan kita menjadi memusatkan pikiran pada pernapasan yang lambat dan dalam sehingga membantu melepaskan diri dari pikiran dan sensasi yang memicu stres. 

Bernapas dalam-dalam bisa menenangkan saraf di otak. Inilah alasan lain mengapa menarik napas dalam bisa menjadi cara yang ampuh untuk mengatasi stres. Cara melakukan teknik pernapasan dalam untuk mengatasi stres Agar bisa memanfaatkan teknik pernapasan untuk mengatasi stres dan kecemasan, penting untuk berlatih pernapasan dalam setiap hari. 

Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan terlebih dahulu menemukan tempat yang sepi dan nyaman untuk duduk atau berbaring. Setelah itu cobalah untuk bernapas normal seperti biasanya dan letakkan tangan di atas perut. Kemudian ambil napas dengan perlahan lewat hidung biarkan dada dan perut bawah kita mengembang sampai kita merasa tangan kita ikut naik. 

Itu artinya diafragma kita sedang bergerak ke bawah untuk memberi ruang bagi paru-paru agar terisi penuh dengan udara beroksigen. Biarkan perut mengembang hingga mencapai kapasitas paling maksimalnya. Tahan napas selama beberapa menit dan kemudian buang napas perlahan lewat mulut atau bisa juga lewat hidung jika kita merasa ini yang lebih nyaman. 

Seharusnya juga akan merasa tangan ikut perlahan turun. Ulangi selama beberapa menit. Melatih teknik pernapasan dalam setiap hari akan membiasakan tubuh kita untuk bernapas dengan cara yang benar. Dengan begitu, ketika berada dalam situasi stres kita akan secara naluriah menggunakan teknik pernapasan ini untuk mengatasi stres.