Poker Terpercaya - Pada masa revolusi kemerdekaan yang jatuh pada tahun 1945 tersebut pun tersilet di pikiran Soekarno yang ingin membangun sebuah monumen yang ada di lapangan yang lebih tepatnya yakni di depan istana merdeka. Maka pada tanggal 17 agustus 1945 sayembara itu pun di bentuk.
Sayembara tersebut pun perancangan monumen nasional di gelar pada tahun itu juga yakni pada tahun 1955 yang lalu. Saat itu terdapat 52 karya yang mausk ke dalam sayembara tersebut akan tetapi hanya ada satu karya yang membuat Soekarno tersimak sama gambar tersebut.
Poker Online - Karya tersebut pun di lukis oleh Frederich Silaban yang telah memenuhi kriteria yang telah di tentukan oleh komite yakni di antara lainnya menggambarkan karakter bangsa indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Terus bukan hanya sekali sayembara saja.
Tapi Soekarno juga membuat sayembara yang kedua yang di gelar pada tahun 1960 yang lalu tapi sekali lagi tidak ada satau pun darfi 138 peserta yang memenuhi kriteria. Maka ketua juri yang kemudian meminta Frederich Silaban untuk menunjukan rancangannya tesrebut kepada presiden Soekarno.
Tapi waktu itu Bung Karno kurang menyukai dengan rancangan yang telah di buat oleh Fredirich Silaban karena presiden Soekarno mengharapkan kalau monumen tersebut berbentuk lingga dan yoni. Maka Fredirich Silaban pun kemudian di minta untuk merancang monumen dengan tema yang Soekarno inginkan.
Poker Terkini - Tetapi rancangan yang di ajukan kepada Fredirich Silaban itu terlalu luar biasa sehingga biayanya sangatlah besar dan tidak mampu di tanggung oleh anggaran negara karena pada saat itu kondisi ekonomi masih cukup buruk. Fredirich Silaban langsung menolak untuk merancang bangunan monumen tersebut.
Fredirich Silaban juga menyarakan untuk menunda dulu pembangunannya sampai ekonomi yang ada di indonesia itu lebih baik dulu. Tapi karena Soekarno yang tidak suka menunggu itu pun langsung menyuruh arsitek RM Soedarsono untuk melanjutkan rancangan dari Fredirich Silaban tersebut.
Lalu Soekarno pun mengeluarkan keputusan Presiden RI nomor 214 tahun 1959 yang tanggal 30 Agustus 1959 tentang Pembentukan Panitia Monumen Nasional yang di ketuai oleh Kolonel Umar Wirahadikusumah. Lalu Soedarsono pun memasukan angka 17, 8 dan 45 yang melambangkan 17 Agustus 1945.
Agen Poker - Lambang tersebut pun di masukan ke dalam rancangan monumen tersebut dan tugu peringatan nasional ini kemudian di bangun di areal seluas 80 hektar kemudian mulai di bangun pada tanggal 17 agustus 1961. Dan semua keseluruhan bangunan Monas yang ada di depan Istana Merdeka ini di rancangan oleh Fredirich Silaban, Soedarsono dan Ir Rooseno.
Dan Monas yang dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni beserta seluruh bangunan itu yang di lapisi oleh marmer pun resmi di buka untuk umum pada tanggal 12 juli 1975. Dan juga di bagian pintu sisi selatan pun di bangunkan sebuah lift yang untuk membawa pengunjung menuju ke puncak yang berukuran 11 x 11 meter di ketinggian 115 meter dari permukaan tanah.
Lift ini hanya bisa memuat 10 orang saja maka dari itu kalau mau melihat indahnya Monas maka harus antrian untuk menaiki lift tersebut. Bukan hanya itu saja di atas pelataran puncak Monas terdapat teropong untuk melihat panorama jakarta yang lebih dekat lagi. Pada keliling badan lift terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi.
Dan bukan hanya itu saja dari pelataran puncak Monas teropong diarahkan ke sebelah selatan akan terlihat dari kejauhan Gunung Salak yang ada di wilayah kabupaten Bogor dan kalau di arahkan ke sebelah utara akan terlihat bentangan laut lepas dengan pulau-pulau kecil.
Dari semua itu ada rahasia di balik tugu monas ini yakni ada sosok perempuan yang sedang duduk bersimpuh dengan mengerai rambutnya yang sangat panjang tersebut yang duduk menghadap langsung ke Istana Negara. Tapi sosok perempuan yang ad adi lidah api Monas tersebut hanya dapat di lihat dari sisi sebelah kiri Monas.
Atau bisa di lihat dari jalan Medan Merdeka Barat sebelah utara yang berdekatan dengan Istana Presiden. Patung sosok perempuan itu sengaja dibuat dengan sebaik-baiknya agar orang-orang tidak akan mengetahuinya. Dan juga banyak yang menganggap kalau sosok perempuan yang ada di dalm lidah api Monas tersebut pun merupana salah satu ide dari presiden Soekarno dan bukan hanya itu saja dulu Presiden Soekarno sering memandang sosok perempuan tersebut di dalam Istana Merdeka.